[Review] Ribetnya Kehidupan Jaksa di “Defendant”

Baru kemaren banget gue maraton super ngebut drama yang pasti nggak asing di telinga para penggemar drama korea, “Defendant”. Jadi gue melihat empat episode pertama di awal. Kemudian gue menamatkan drama “Age of Youth”, lalu gue kembali ke Defendant episode 5-16 non stop. Kemudian karena gue lihatnya sambil tiduran dan laptop gue gue letakkan miring 90 derajat (jangan dicontoh) akhirnya lama-lama gue terlelap. Sekitar empat jam kemudian gue menyelesaikan beberapa episode sisanya.

Rasanya sudah lama banget gue nggak review sesuatu di blog ini apalagi ngomongin soal drama. Kalau nggak salah terakhir gue bahas drama Hidden Identity dan Ghost yang bisa kalian baca disini. Jujur aja gue dari dulu bukan pengikut drama banget. Bukan orang yang akan download drama apa saja yang sedang tayang sekarang. Apalagi kalau udah masuk kuliah, gue jujur lebih memilih tidur atau nulis daripada gue harus melihat drama. Lihat drama itu opsi ke sekian.

Sebenernya sebelum Defendant, ada drama yang sangat menarik buat gue, yaitu Voice. Tapi nggak gue review karena kayaknya udah agak lama gue lihat drama itu dan mungkin gue udah melupakan beberapa hal dalam drama. Saat ini gue memilih review Defendant karena memang drama ini menarik perhatian gue dari pandangan pertama (ciyeelah). Dari sinopsisnya aja, gue udah sangat tertarik untuk melihat dramanya. Gue udah lama juga nggak lihat drama genre kayak gini. Awalnya gue mau lihat drama ini ketika gue masuk kuliah kemaren. Cuma itu dia, akhirnya liburan ini gue baru menyempatkan diri.

Defendant
Defendant (피고인).jpg

Promotional poster
Original title 피고인
Genre
Created by Han Jung-hwan
Written by
  • Choi Soo-jin
  • Choi Chang-hwan
Directed by
  • Jo Young-kwang
  • Jung Dong-yoon
Creative director(s)
  • Jo Young-min
  • Kim Jang-han
Starring
Theme music composer Park Se-joon
Opening theme Until The End (Inst.) by San E
Country of origin South Korea
Original language(s) Korean
No. of episodes 18
Production
Executive producer(s)
  • Han Jung-hwan
  • Park Hyoung-gi
  • Min Hyun-il
  • Lee Sung-jin
Producer(s) Lee Sang-min
Cinematography
  • Jung Min-gyun
  • Park Min-sung
Editor(s)
  • Jo In-hyung
  • Lim Ho-chul
Running time 60 minutes
Production company(s)
Distributor SBS
Release
Original network SBS
Picture format 1080i (HDTV)
Audio format Dolby Digital
Original release January 23 – March 21, 2017
External links
Website program.sbs.co.kr/builder/programMainList.do?pgm_id=22000010159
Defendant at The Story Works www.thestoryworks.co.kr/drama_9.html

Jadi singkatnya, drama ini menceritakan ribetnya kehidupan salah seorang jaksa yang menghadapi orang-orang bersalah namun memiliki kekuasaan, dan juga menghadapi dirinya sendiri. (Kayaknya gue nggak bisa menjelaskannya secara singkat).

Drama ini dibuka dengan seorang jaksa ganteng yang mengejar target penjahatnya. Seperti kehidupan jaksa di drama pada umumnya (karena gue nggak pernah tahu kehidupan jaksa di dunia nyata). Kemudian sempat disinggung juga beberapa cuplikan si jaksa yang akan menyelesaikan kasus yang nanti akan menjadi akar kasus dalam drama ini. Ditunjukkan juga kehidupan jaksa tersebut yang bernama Park Jungwoo (bukan Jungwoo SMROOKIES .-.). kehidupan bahagianya bersama sang anak dan istrinya. Bisa dibilang, Family Goals banget. Udah kayak yang paling bahagia aja.

Kemudian Park Jungwoo berpesan pada istrinya untuk dibangunkan pukul enam. Paginya, saat dibangunkan, ternyata

JENG JENG

Ternyata Park Jungwoo bangun.

DARI MIMPINYA.

LOH?

Iya, dari mimpinya yang sangat membahagiakan. Dia bangun dan sudah berada di penjara (gue lupa nama penjaranya). Tentunya si jaksa super heran dengan dunianya. Masih teringat jelas di pikirannya bahwa ia merayakan ulang tahun anak semata wayangnya bersama sang istri (yaelah bahasa gue). Bahkan dia benar-benar nggak ingat sama sekali apa yang terjadi sebelumnya. Hal yang dia ingat hanyalah saat bahagia bersama keluarga. Untuk selanjutnya, coba deh tonton dramanya…

Gue gak mau banyak spoiler tentang cerita, mungkin spoileran gue akan banyak di beberapa opini gue dibawah. Jadi menurut gue kayaknya kalian emang harus lihat dramanya dulu sebelum membaca review gue.

Seperti yang gue singgung sebelumnya, di episode satu gue sudah merasa sangat tertarik dengan drama ini. Bagi gue, episode pertama posisinya sangat-sangat penting karena akan membuat penonton melihat drama tersebut sampai seterusnya atau tidak. Melihat episode pertama memang kadang membingungkan karena kita pasti butuh adaptasi dan meraba-raba alur ceritanya. Tapi kalau gue sih, biar dramanya bisa abis (?), kalau bisa jangan pernah ada pikiran macem-macem dengan episode pertama. Lanjutin aja walaupun belum paham maksudnya, belum apal pemainnya, dan lain sebagainya.

Adegan di episode pertama di drama ini yang paling gue ingat adalah kebahagiaan keluarga jaksa Park Jungwoo. Seperti yang gue singgung, rasanya harmonis banget, bahagia banget, tanpa ada masalah, punya istri yang sederhana, nganter anak ke sekolah, normal seperti kehidupan pada umumnya. Gue sempet baper dengan adegan ini karena emang sebagus itu menampilkan adegan sayangnya jaksa Park Jungwoo dengan keluarganya begitu juga sebaliknya. Sampai akhirnya kita diputar balikkan pada kenyataan bahwa itu semua hanya masa lalu. Menurut gue alur di adegan ini soft banget.  Gue benar-benar terbawa dengan kebahagiaan yang ditampilkan. Walaupun adegannya nggak terlalu banyak, bagi gue dapet banget karena ketika jaksa Park Jungwoo bangun dari tidurnya dan mendapati dirinya berada dalam penjara, GUE HAMPIR nangis. Hampir sih. Cuma itu sedih banget.

Drama yang menduelkan (apasih) pahlawan dan penjahat emang udah sangat banyak bermunculan. Bagi gue yang membedakan tentu kasusnya, kemudian yang menarik adalah posisi si pahlawan dan posisi si penjahat. Kreativitas dan ide sangar disini emang penting banget karena posisi tersebut tentu akan mengantarkan alur cerita dan kasus yang akan digunakan. Posisi disini maksud gue semacam misalnya divisi. Kalau di Ghost ada dividi cyber crime, di Hidden Identity ada tim khusus investigasi kriminal yang identitasnya nggak diketahui, di Mrs Cop ada divisi khusus juga, di voice ada divisi emergemcy 112. Nggak hanya itu, kemampuan luar biasa peran protagonis yang lain seperti Girl who sees smell yang bisa melihat bau, atau kemampuan pendengaran tajam voice, atau kemempuan penglihatan tajam cold eyes juga penting bagi gue. Nggak hanya itu (2) penjahatnya pun harus kreatif dong, yagak?

Kalau di drama ini, bagi gue nggak ada yang terlalu spesial dari si jaksa selain kenekadannya. Kemampuan yang dipunya juga rata-rata lahya, pinter. Tapi nggak ada yang terlalu luar biasa. Tapi yang menarik perhatian gue di awal adalah penjahatnya.

Diceritakan si penjahat yang dikejar jaksa Park Jungwoo adalah Cha Minho. Dia punya saudara kembar bernama Cha Seonho. Akhirnya Minho yang membunuh seseorang disuruh menyerahkan diri sama Seonho. Minho gamau, dan dia bunuh Seonho lalu menjalankan kehidupannya sebagai Seonho. Bagi gue, itu adalah ide yang keren. Ketika emang saudara kembar punya DNA persis dan sidik jari yang mudah dipalsukan, ekspektasi gue terhadap si penjahat sangat tinggi.

Antara Seonho dan Minho ini di awal memang terlihat kalau mereka memiliki karakter yang jauh berbeda. Menurut gue Seonho adalah orang yang bijaksana, pandai tentunya, pemimpin juga. Sedangkan Minho cukup ceroboh dan ugal-ugalan (?). Ketika Minho dengan karakter demikian berpura-pura menjadi Seonho, ekspektasi yang gue letakkan setinggi-tingginya cukup turun sih karena mungkin emang begitulah Minho atau gimana, entah. Tapi mungkin karena gue mikir si penjahat bakal WAH banget, ternyata dia Cuma bisa nyuruh anak buah, modal banyak anak buah yang bisa disuruh bunuh. Nggak ada jebakan atau apapun, si penjahat kalau mau bunuh langsung dibunuh. Padahal gue mikirnya akan ada trik yang membuat gue kaget atau bagaimana. Tapi ternyata nggak ada. Modal yang dipunya si penjahat Cuma kekuasaan dan banyaknya relasi.

Gue kalau lihat drama emang hobi komen. Dikit-dikit gue pause kemudian komen dulu, atau dikit-dikit pause untuk sekedar terperangah WKWKWKWK. Dan beberapa kali gue mengutuk si penjahat ini yang sebenernya menurut gue kejahatannya nggak sepinter itu. Ada satu waktu ketika Minho yang sudah berpura-pura menjadi Seonho dimintai sidik jari untuk mendukung data otopsinya Seonho asli (?). awalnya gue nggak heran dan okelah pasti sidik jarinya dipalsuin. Tapi mendekati episode agak akhir, ternyata penggantian sidik jari bukan merupakan inisiatif dari Minho (Seonho palsu) tapi malah berkat bapaknya yang malsuin. DISITU GUE YANG ADUH… salah satu bukti bahwa penjahat disini bukan penjahat yang sepintar itu. Sidik jari itu basic banget dan dia menyerahkannya dengan sukarela tanpa bertindak lebih lanjut? HUFTY

Yang sangat menyebalkan, ekspresi yang ditampilkan si pemeran penjahat ini begitu meyakinkan. Terlihat elegan dan pintar. Makin sebel gasih. Apalagi kalau gue lihat dia adalah tipikal penjahat yang akan membunuh siapapun yang bisa menghalangi jalannya tanpa pikir panjang. Dan sampai sangat lama, dia nggak kunjung membunuh si jaksa (dan mungkin emang nggak ada niatan). Padahal kalau kata gue, bunuh si jaksa akan lebih mudah daripada harus lawan dia di pengadilan. Kayak sombong banget gituloh nantangin. Sedangkan dia ceroboh dan nggak sepinter itu.

Cuma kalau dramanya dibikin kayak gitu ya ep 1 langsung tamat WKWKWK.

Namanya juga drama.

Sedangkan segala keribetan malah terjadi sama si Jaksa. Kayaknya kalau si jaksa nggak hilang ingatan pasti dengan sangat mudah kasus tersebut terungkap. Walaupun dia sudah masuk penjara dan menerima tuduhan telah membunuh anak istrnya.

Jadi si jaksa Park Jungwoo ini yang mengejar si penjahat, kemudian dia yang diancam, dia yang jadi korban, dia yang harus memalsukan semua (karena diancam), dia yang harus dihukum, dia kehilangan ingatan, dia juga yang harus memulihkan semua kembali normal. Sumbernya emang si jaksa ini yang ribet dengan kehidupannya. Selebihnya emang disebabkan karena ingatan yang hilang. Dan beberapa dihalangi oleh orang-orang yang dibunuh penjahat.

Gue suka banget karakter si jaksa yang sangat baik disini. Udah sayang keluarga, sayang anak, jaksa nekad, pejuang yang tangguh (apasih), pinter. Pribadinya juga tenang dan mikir banyak sebelum bertindak. GUE SUKA!.

Sebagai seorang terdakwa yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap anak dan istri, apalagi bukti yang begitu kuat pasti berat banget bagi si jaksa. Bakal sangat-sangat sulit untuk mendapat kepercayaan dengan label sangat buruk yang udah tersemat di dirinya. Yang gue salut adalah beberapa tokoh protagonis yang masih percaya sama si jaksa. Walaupun kadang ada love-hate relationship antara jaksa dan sipir alias iparnya. Atau kita yang dibuat bingung karena labilnya jaksa Kang Junhyuk yang sebenernya berpihak ke siapa. Mendapat kepercayaan dari pengacaranya sendiri juga sulit. Tapi beruntungnya banyak orang yang percaya.

Yang gue salut juga kekompakan squad yang sepenjara sama si jaksa. Semua saling bantu. Walaupun gue sempat heran karena banyak orang baik yang kebetulan berada di sekeliling Jungwoo. Tapi yah… percayalah orang baik pasti akan dikelilingi orang baik pula.

Cukup banyak adegan dalam drama ini yang membuat gue deg-degan, geregetan, gemes, terharu, nganga, dan lain sebagainya. Drama ini sangat rekomended (?) untuk ditonton. Gue yakin sih pada akhirnya penjahat dalam drama pasti akan mengakui perbuatannya, dan mendapat hukumannya. Tapi bagaimana cara menyelesaikan masalahnya adalah yang ditunggu-tunggu. Penyelesaian masalah alias penangkapan penjahat dalam drama ini menurut gue cukup sederhana. Karena banyak saksi yang akhirnya mengaku dan memang kejahatan yang dilakukan nggak sepinter itu juga. Tapi perjuangan si jaksa nangkep si pelaku yang seharusnya mudah tapi dihalangi kekuasaan penjahat dan hilangnya ingatan si jaksa adalah intinya. HUHUHU~~~ Love yu lah jaksa.

Tapi gue merasa bahwa drama ini, pada dua episode terakhir terasa lama. Kayak flat gitu. Ketika gue udah kebawa emosi maksimal di episode 14 gue rasa udah saatnya itu drama udah berakhir. Tapi kok masih ada empat episode lagi. Nggak tau kenapa gue malah ngerasa kalau terlalu molor aja pencarian si penjahat ini. Padahal seperti yang telah gue sebutkan di atas, penjahatnya nggak se keren itu.

Tapi overall bagus sih gue menikmati dramanya. Sampai dramanya berakhir pun gue beserta beberapa temen gue yang udah janjian lihat bareng (di waktu yang sama) pun masih baper beberapa pemeran dengan karakter super heronya.

Yah, mungkin itu aja yang bisa gue ulas disini. Ya, mungkin lebih banyak pendapat pribadi dan komenan ngawur gue doang tapi gapapa lah ya.

Yang sekolah selamat udah masuk sekolah, yang masih libur kuliah nikmati liburannya!

Bye~~~

Tinggalkan komentar