[FF] Green-Eyed

Green-Eyed

Cast: Jeon jungkook, Lee Sangjin (OC)

Genre: fluff, romance.

Rating: PG-12

Length: One shoot-Drabble

Author: iidonghae (@Mujtahidatul_A)

Disclaimer: jungkook milik tuhan yang maha esa. Setting punya saya. Maaf kalo salah eyd atau typo.

Summary: Karena setiap pria akan mengindikasikan rasa cemburunya dengan perangai berbeda. Tak perlu tertegun pada awalnya. Hanya yang dewasa yang bisa mengatasinya.

===

Wuhuu kembali dengan FF Jungkook, judulnya itu kenapa green-eyed? sebenernya artinya bukan mata hijau, tapi cemburu he he he udah pada tau ya? Yaudah sih. kriks. cekidots…

===

Jungkook hanya menadah advis seorang Kim Taehyung, bahwa ia telah mengalami degradasi kelaziman sebab seorang wanita. Jungkook bukan tipikal remaja yang akan menandaskan tabungannya untuk melihat konser seorang idol dan membeli kamera dslr dengan berbagai jenis lensa.

“dulu, kau tidak begini”

“tapi dia menyukainya, hyung!”

Seingatnya, begitulah akhir dari pekikan Jeon Jungkook pada kakanya semalam. Hingga terdengar suara blam tak wajar. Ia ingin bermain game semalaman, ia ingin menghabiskan uangnya untuk membeli beraneka ragam panganan kantin, ia ingin menjadi vocalis band pengisi pentas musim panas sekolah. Semua itu raib karena kesibukan barunya. Hanya karena sembilan pria tak dikenalnya yang telah menjadi target bidikan lensa sahabat kecilnya, ia merasa di kesampingkan, posisinya tak lagi berada di sisi kanannya, sedikit menjauh karena pagar betis sebuah grup bernama EXO.

Lama termangu, dirinya kini sudah tegak menghadap Lee Sangjin, yang disebut Kim Taehyung seorang yang membuat Jeon Jungkook berubah.

“menurutmu, aku suka mengikuti idolamu kemanapun? Mengambil gambarnya, melihat mereka bernyanyi dan menari”

“tidak ada yang menyuruhmu untuk menyukainya, Kook”

Lee Sangjin sigap menjawab tanpa ada sulutan amarah. Namun Jungkook tak sabaran, alisnya tertaut rapi, matanya memerah, dan terbentuk satu kepalan keras pada tangan kanannya.

“hei, menurutmu aku akan membiarkanmu sendirian malam hari melihat konser, begitu?”

“lalu itu keputusanmu! Bukankah kau juga menikmatinya?”

“menikmati?” kini terpatri cengiran satiris Jeon Jungkook, senjatanya ketika ia mulai berang. “menurutmu, aku melakukannya karena kesenanganku? HEI, ITU UNTUK KEPUASANMU! SUPAYA KAU SENANG!”

Lama Jungkook menelisik kalimatnya, memahami dengan sebenar-benarnya. Berulang kali intuisinya mengatakan hal itu salah, maka bisikan pada telinga kirinya menolak. Ia terlanjur mengutarakannya dengan bumbu amarah. Dan tiga hari terakhir, Lee Sangjin tak lagi menyapanya. Jungkook hanya membidik wajah sahabatnya dari kejauhan, ditengah kerumunan manusia yang bersahutan mendendangkan fanchant.

Sekali lagi Kim taehyung memprotes apa yang dilakukan adiknya. Perlakuan Jungkook dipandang melampaui batas ortodoks, bahwa pria tak seharusnya membentak seorang wanita. Dan itu menjadikan Jungkook teramat frustrasi. Kakanya hanya memprotes dan tak menderma resolusi, membuat Jungkook berpikir sendiri untuk menamatkan kasusnya.

“tapi sungguh, yang kemarin itu aku minta maaf”

“aku tak bisa marah padamu”

Jantung Jungkook melompat tinggi dan hampir melorot, mendengar ucapan Sangjin begitu saja memaafkannya.

“kau tahu, bagaimana aku bisa membiarkanmu menyukai seseorang yang tak kau kenal?”

“aku fikir aku akan berhenti”

“untuk?”

Alis Jungkook bergetar menyuarakan kegelisahan. Tak ada sepatah katapun yang ingin Jungkook terima jika akhirnya mengarah pada berakhirnya pertemanan mereka.

“aku akan berhenti menjadi fansite Oh Sehun”

“kau tak perlu melakukannya”

“benar katamu dulu, aku memang terlalu pandai berangan-angan”

“ah, iya… itu… kau memang terlalu pandai berangan-angan”

Kali ini Jungkook menyorong tingkah gabir. Parasnya dibuat setengah riang, lebih tepatnya aneh. Kemudian keduanya hanya cengengesan tanpa arahan.

Jungkook melanjutkan “daripada menyukai si Sehun itu, bukankah lebih baik menyukaiku? Aku rasa aku lebih terjangkau”

“kau sedang….”

“ah, apa terlalu kentara?”

Jungkook bergelagat aneh lagi. Sedikit tersenyum riang, setengahnya terkejang kejut dengan jurai perkataannya sendiri. Mungkin akan lebih melegakan setelah ini.

Karena setiap pria akan mengindikasikan rasa cemburunya dengan perangai berbeda. Tak perlu tertegun pada awalnya. Hanya yang dewasa yang bisa mengatasinya.

#END#

wp iidonghae

Satu pemikiran pada “[FF] Green-Eyed

Tinggalkan Balasan ke Minzee Batalkan balasan