[FF] Sad Christmas

Cast:

– Jungkook & Sangjin

Genre: romance, Sad gagal

Rating: PG-13

Length: ficlet

Author: Mujtahidatul Alawiyyah (Tae Hee-Da)/ @Mujtahidatul_A

Disclaimer: Setting punya saya, ide sendiri, maaf kalo ada kesamaan ya nggak sengaja, Cuma untuk hiburan semata.

=====

Huaaaa…. *ngambang* JUG nunggak dulu bentar, lagi selingkuh sama new ff, mumpung ada ide langsung nulis aja 😀 sebenernya ide awal nggak ttg natal, tp pas lagi nyari ide terus kepikiran salju, lah kebetulan kan mau mau natal, walaupun nggak ikut ngerayain tapi kan mesti kena dampak ucapan ucapan juga kan, jadi ambil aja ttg natal. Dan ini kayaknya kok agak agak ke MV nya exo yang miracle’s in december. Tapi beda di lirik lagunya sih. Hahaha tapi gapapa dah… selamat membaca 🙂

sad christmas

=====

“mana kado natal untukku?”

“ini” gadis bertopi merah khas natal itu menyodorkan kotak kado untuk namjachingunya. Beberapa pakaian natal muncul disitu. “aku tahu, semua barang barang ini tidak begitu istimewa, tapi karena aku tahu cuaca dingin seperti ini kau tidak mungkin memakai semua ini. Makannya aku memberimu ini” senyum simpul gadis itu mengembang dengan anggun. Tak perlu menunggu sedetik, namja disamping kanan si gadis  melihat dirinya sendiri. Tak ada scraft, sarung tangan, topi, dan namja itu langsung tertawa garing.

“mian, hanya bisa memberimu ini” tambah si yeoja sambil memasangkan topi pada si namja, berlanjut menggulung sweater dan memasukkan sarungtangan. Diikuti senyum terikhlas dari si namja, benar benar malam natal yang teduh dan indah. Didukung dengan udara malam belakang rumah si yeoja yang dingin. malam itu, cerah. Dua insan itu menikmati malam paling bersejarah dalam hubungan mereka.

“Sangjin-ah”

“hah?” gadis yang dipanggil Sangjin itu menoleh. Kedua tangan si namja menyodorkan sekotak kecil untuk Sangjin. “bukalah, itu kado natal untukmu” perlahan hingga kertas kado pembungkus luarnya terbuka. Dan… sekotak bludru merah bentuk hati memaku mata Sangjin. Tapi tunggu, bukan bukan itu bukan untuk sebuah lamaran atau apapun itu. Sangjin membuka bludru itu dan kalung berliontin hati langsung membuat Sangjin mengangah. Sekilas melupakan bayng bayang rapot merah hasil ujian akhir semester.

“eotte?”

“yeppuda” pria itu memakaikan kalung tadi. tiga tahun mereka berpacaran, baru kali ini mereka melakukan hal yang sangat manis.

Tenang, hening, mereka sama sama menikmati aliran darah mereka, jantung yang tiba tiba memberontak kesetanan, musim dingin yang berpindah haluan menjadi hangat, semuanya terlihat lucu, mata mereka belum bertemu, masing masing juga menunggu salju yang tak kunjung turun. Disekitar situ, tak ada kembang api, semuanya sepi dan khidmat.

“Jungkook-ah” satu suara kecil dan halus itu muncul, membuata beberapa kepulan udara dari mulut Sangjin. Matnya masih tak beranjak dari semak semak yang terlihat menghitam didepannya.

“mwo?” Jungkook menoleh, dan sekali lagi, entah kenapa malam ini rasanya nerbeda.

“apa kau ingat tiga tahun yang lalu, kau mengatakannya” Sangjin menoleh, tatapannya diterima oleh Jungkook yang lebih dulu menatapnya.

“semuanya masih sangat jelas” jawab Jungkook dengan sangat lembut. Beberapa angin malam prlahan menrbangkan anak rambutnya. Membuat kadar ketampanannya semakin jelas terlihat.

“kau mengatakannya dengan membawa mawar yang patah… haahahahahahha” cukup keras Sangjin tertawa, membuat garis garis matanya terlihat jelas. “aissshhhh…. kenapa selalu mengingat bagian yang itu?” Jungkook menggaruk tengkuknya kasar. Sesekali melirik Sangjin yang masih menyisakan tawanya.

“kau banyak berubah hingga sekarang” Sangjin mengawali pembicaraan lain.

“semakin tampan?” Jungkook langsung menyahuti.

“ishhhh… mungkin itu salah satunya”

Dan tap! Mata mereka bertemu, entah sudah berapa kali mereka saling menatap, tapi kali ini rasanya jauh berbeda. Jungkook mengembangkan senyumnya, Sangjin mengikuti. Tangan Jungkook meraih kepala Sangjin, cepat cepat ia benamkan muka Sangjin di dadanya.

“ sekarang katakan mana pria manis yang memeluk yeojachingunya di malam natal dengan salju yang mengiringi?” Jungkook mencoba menggoda. Sangjin tersenyum sekali lagi. Ia tumpukan janggutnya diatas pundak Jungkook sambil memejamkan mata dan menggumam “saranghae”

 

Aku tersenyum, tepat setahun yang lalu. Baru saja natal kemarin. hey Jungkook-ah tidakkah kau ingin melihatku diterima di inha university? Atau minimal datanglah kesini walau hanya sedetik. Aku tersenyum pahit. Sedikit sesak memang, ah bukan bukan lagi sedikit namun entah seberapa banyak. kau tidak sejahat itu kan untuk meninggalkanku tanpa sebab eoh?

Aku meremas ponselku. Jangan bercanda, sehari tanpamu pun aku tidak terbiasa, bagaimana dengan setahun terakhir? Natal ini, terimakasih, tak ada hadiah, namun airmata

#2 Tahun Kemudian#

Natal lagi. Dan ini bukan sesuatu yang benar benar aku tunggu. Aku tertidur sebentar dibelakang rumah, bersandar di batang tua pohon mangga sambil menunggu, ah tidak maaf aku tidak menunggu tapi aku pun tak pernah lelah menunggu. Tepat di bangku yang dulu. Aku menutup mata sebentar. Mencoba menghilangkan memori saat itu. Dan belum lama, ‘cup’ sesorang mencium pipiku singkat. Aku membuka mata perlahan balita laki laki langsung tertangkap indra penglihatanku. Aku melihat sepasang kaki panjang dibelakangnya. Aku mendongak perlahan, hembus angin tiga tahun yang lalu kembali. “J..J..Jungkook-ah?” aku berdiri dengan mulut menganga. Kepulan udaranya juga makin ketara. Aku tidak tahu, semuanya seperti berbeda, aku tidak berani memeluknya. Namun penantianku datang, sekilas aku tersenyum. Namun entah kenapa hanya sekilas.

“d-dd-ddia, nuguya?” aku menunjuk balita laki laki yang sedang digendongnya. Aku menunggu jawabannya. Lama dan sangat lama. Hingga seseorang berteriak, “nampyeooooon”

HAH? SUAMI? Aku mundur sedikit, sangat sedikit. Aku melihat satu persatu wajah mereka. Wanita tinggi dan cantik itu… bayi kecil itu… dan… Jungkook. Aku sedikit tertawa, kemudian entah datang darimana air mataku pecah dan menerobos ke segala arah. Aku mundur selangkah lagi. Pandanganku buram, aku menganga. Aku tertawa lagi. Tapi airmataku tak bisa diajak kompromi. Aku melihat Jungkook dengan pandangan yang tersisa. Dia mengangguk ringan. Sekilas satu kata terlontar ringan dari bibirnya “mianhae”

#Epilog#

Natal lagi. 4 tahun tanpa Jungkook dan aku tidak menjadi apapun, entahlah, semuanya terlalu sulit untuk dilupakan. Semua yang terlalu pahit dan terlalu manis. Aku mangkat dari ranjang dan berdiri mengintip di jendela. Melihat halaman bawah yang sangat sepi. Satu pohon mangga besar dan kursi kayu panjang itu makin melapuk. Sesuatu di mataku menggenang. Aku mencabut kertas memo dan menuliskan beberapa kata namun…. ‘wusssshhhh’ satu hembus angin malam menerbangkan kertas memo ku. Disusul dengan salju natal pertama yang turun. Aku menghembuskan nafas panjang dan mengusap kasar pipiku. Dan selamat malam natal, aku percaya jika yang lalu itu kesedihan yang mendalam, kebahagiaan sudah siap menyapaku di masa depan.

Wussshhhh… seorang pria dengan jaket tebal yang sedari tadi bersandar di pohon, dikagetkan oleh hembus angin yang tiba tiba diikuti oleh salju. Sebuah kertas merah jambu yang ditulis tangan terguyur salju. Pria itu menunduk. Mengambil kerts tadi dan meniup salju yang menutupi tulisannya.

‘aku tidak tahu bagaimana nanti, tapi mungkin di natal natal berikutnya aku akan tetap mencintaimu’

Ia menoleh ke rumah di belakangnya. Sebuah lampu dari ruangan atas baru saja dimatikan . air di mukanya memecah salju. “mianhae”

#end#

Bonus

lirik EXO – Miracle’s in December Trans Indonesia (Korean Ver)

[D.O] Mencoba menemukanmu, kau yang tidak dapat kulihat lagi
Mencoba mendegarmu, kau yang tidak dapat kudengar lagi
[Baekhyun] Dan saat aku melihat semuanya, mendegar semuanya
Karena setelah kau beranjak pergi, aku mendapatkan satu kekuatan baru

[Chen] Keegoisanku, yang hanya memperdulikan diri sendiri yeah…

Kejamnya aku, yang tidak menyadari semua perasaanmu
Aku bahkan tidak percaya, bisa menjadi seperti ini
[D.O] Cintamu senantiasa mengubahku

[Baekhyun] Hanya dengan memikirkannya, duniaku seketika penuh denganmu hmmm…

Karena setiap salju yang turun, adalah air matamu
[D.O] Satu hal yang tidak bisa aku lakukan, membawamu kembali padaku
Aku hanya bisa berharap, ([D.O/Baekhyun] bisa menghilangkan semua perasaan ini) uhhh..

[Chen] Keegoisanku, yang hanya memperdulikan diri sendiri

Kejamnya aku, yang tidak menyadari semua perasaanmu
Aku bahkan tidak percaya, bisa menjadi seperti ini
[Baekhyun] Cintamu senantiasa mengubahku

[All] Kuhentikan waktu ([D.O] dan mencoba kembali padamu)

[All] Kuingat kembali dirimu  ([D.O] dalam setiap lembar memoriku)
[All] Ketika aku berada disana, ([Baekhyun] Ow hooo) ([Chen] disana bersamamu)

[Chen] Cintamu, sebentuk manusia kecil dan lemah

[Baekhyun] Namun mampu merubah semuanya, ([D.O] Seluruh hidupku)
[Baekhyun] Aku berubah ([D.O] Seluruh isi duniaku) hooo uwoo…

[Baekhyun] Aku tidak tahu bagaimana cara berterimakasih atas cintamu hoo..

[Chen] Aku fikir, semua akan berhenti hanya dengan aku berhenti memikirannya ohh..
Tetapi hari demi hari, aku memperbaiki diri ini agar kau kembali
[D.O] Sepertinya cintaku kembali bersemi tanpa batas

[All] Kuhentikan waktu ([D.O] dan mencoba) kembali padamu ([Chen] kembali padamu

[All] Kuingat kembali dirimu [(Chen] setiap hari) dalam setiap lembar memoriku
([Baekhyun] Ketika aku berada disana), ([D.O] musim dingin waktu itu)

[D.O] Mencoba menemukanmu, kau yang tidak dapat kulihat lagi

Mencoba mendegarmu, kau yang tidak dapat kudengar lagi

Cr: luminosky

nametag

2 pemikiran pada “[FF] Sad Christmas

Tinggalkan Balasan ke Maulida Fitri Batalkan balasan